Thursday, October 16, 2014

Ciri-ciri Penderita Insomnia

Orang yang menderita insomnia dapat diketahui dari ciri-ciri seperti sering muncul halusinasi dan ilusi-ilusi yang membuatnya cemas berlebihan tanpa sebab yang jelas. Berikut ini beberapa ciri-ciri lain penderita insomnia.

Wajah Selalu Kelihatan Letih Dan Kusam

Kurang tidur akan berdampak langsung pada wajah. Orang yang kurang tidur akan terlihat kusam, pucat, maupun mata merah dan terlihat sembab. Hal ini tentu tidak enek dipandang. Dalam jangka panjang, semuanya itu akan merusak penampilan secara keseluruhan. Selain itu, mata yang terus menerus sembab dan kurang tidur, lama kelamaan akan menimbulkan adanya kantong mata atau banyangan gelap dibawah mata. Seseorang dengan kantong mata akan terlihat lebih tua daripada usia aslinya.

Jadi selain dampak yang secara langsung berkaitan dengan vitalitas kesehatan. Kurang tidur dan gangguan tersebut akan merusak penampilan. Walaupun dalam jangka pendek semua itu dapat disamarkan dengan kosmetik, tetapi penurunan kondisi kulit yang kurang istirahat akan semakin menghilangkan kelembapan dan kemudahannya.

Kurang Energi Dan Lemas

Orang yang mengalami gejala-gejala insomnia adalah perasaan yang tidak menentu disiang hari. Mereka selalu merasa lemas, tidak mood dan mudah mengantuk. Bawaannya menguap terus dan selalu ingin tidur. Padahal, pekerjaan mereka tidak dapat ditinggalkan. Akibatnya mereka tidak dapat bekerja dengan maksimal.

Apabila peristiwa ini terjadi hanya satu atau dua hari, mungkin akibatnya tidak akan besar. namun apabila terjadi terus-menerus, prestasi kerja akan menurun. Tidak mustahil jika lama-lama tidak akan bisa meningkatkan karirnya atau bahkan bisa terancam pemecatan karena tidak produktif.

Cemas Berlebihan Tanpa Sebab

Hati-hati jika kita sering dilanda cemas berlebihan dan tanpa sebab. Itu merupakan salah satu gejala insomnia. Cemas maupun khawatir adalah hal yang normal dan manusiawi. Terlebih jika kita sedang menunggu sesuatu yang tidak pasti, seperti hasil ujian, penempatan kerja dan lain-lain. Namun jika tanpa ada sesuatu yang besar dan penting kita selalu cemas, seperti dikejar sesuatu yang tidak tampak, itu sudah merupakan gejala insomnia.

Untuk menghentikannya, pikiran harus diatur sedemikian rupa agar tidak cemas. Temui dokter, psikolog, atau ahli jiwa untuk dapat menghentikannya. Dengan terapi prilaku dan terapi pikiran, tentu saja termasuk mengatasi maslah insomnia, kecemasan berlebihan akan dapat dihilangkan.